Cinta Sekolah Dasar


Cerpen
Cinta Sekolah Dasar

Oleh :
Syifa Sefia Iasha

No. Absen :
35
Kelas :
X-2
Tahun Ajaran :
2011 / 2012









SMA Negeri 5 Tasikmalaya
Jl. Tentara Pelajar No. 58 Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2011/2012
Tema                : Percintaan
Topik                : Cinta Sekolah Dasar
Pagi itu pagi pertama di kelas 5 SD semester dua. Kartika berangkat sekolah pukul 06.15. Jarak ke sekolah dari rumahnya hanya 1 km, hingga ia tidak diantar orangtuanya ke sekolah.
Tak terasa jam pelajaran sudah berlalu ditandai bel pulang yang berbunyi tepat pukul 12.00. Kartika dan temannya, Sefia, bermain ke rumah sahabat mereka, Maghda, sebelum pulang ke rumah. Rumah Maghda terletak beberapa blok dari sekolah. Saat beranjak pulang dari rumah Maghda pukul 16.00, tiba-tiba ada dua orang laki-laki sebaya dengannya mengendarai motor dengan berboncengan mengiringi langkah Kartika yang terpisah dengan Sefia yang rumahnya sudah terlewat.
“Hai!” sapa lelaki yang duduk di belakang.
Kartika tidak membalas sapaannya dan terus berjalan dengan santai.
“Kartika sombong!” ujarnya lagi.
Kartka menoleh padanya.
“Darimana kamu tau namaku?” tanya Kartika heran.
“Terpampang jelas di bajumu.” Ujar lelaki itu sambil tersenyum.
Akhirnya Kartka membalas senyuman lelaki itu dan tertawa. Akhirnya mereka berkenalan dan berteman baik. Nama lelaki itu Dava, dan lelaki yang mengemudikan motornya bernama Arga.
Dava dan Arga berasal dari SD Negeri Pengadilan, mereka duduk di kelas 5 sama seperti Kartika. Hampir tiap hari mereka berdua mengunjungi Kartika selama satu bulan ini. Tidak disangka Dava dan Kartika resmi berpacaran pada tanggal 8 Agustus. Saat itu handphone belum terlalu popular di pakai oleh siswa Sekolah Dasar. Jadi Kartika dan Dava hanya berkomunikasi langsung saat sepulang sekolah, walaupun Dava sudah menggunakan handphone.
Sudah satu tahun Kartika dan Dava berpacaran hingga mereka menginjak Sekolah Menengah Pertama. Walaupun sering bertengkar, mereka bisa kembali akur dalam waktu yang singkat. Namun saat itu mereka menjadi jarang bertemu,padahal jarak sekolah mereka kini lebih dekat daripada sebelumnya. Kartika bersekolah di SMP Negeri 1 Tasikmalaya, dan Dava bersekolah di SMP negeri 4 Tasikmalaya. Jalan kakipun tidak sampai 5 menit. Tapi mereka masih tetap langgeng, dan suka berkomunikasi lewat handphone, juga saling mengunjungi ke rumah satu sama lain.
Hingga saat kelas 2 SMP semester dua, Kartika memutuskan hubungannya dengan Dava, karena sikap Dava yang dingin. Saat Kartika berkata ingin mengakhiri hubungan dengannya pun, Dava tidak berkata apa-apa.
6 bulan berlalu, Kartika sudah tidak memikirkan Dava, dengan bantuan Fajar, kakak kelasnya di sekolah yang berbeda, yang menjadi sahabatnya dan pernah menjadi pacarnya selama satu hari.
Di suatu malam minggu, Kartika menerima SMS yang isinya,
“Hai Kartika! Gimana kabarnya? Lama ga ketemu. Aku di depan rumah kamu, bisa keluar? J
Kartika bingung, dan langsung keluar rumah tanpa membalas pesannya. Kartika melihat lelaki yang sepertinya sebaya dengannya. Lelaki itu menyadari kedatangan Kartika, dan berkata,
“Lama!” gerutu lelaki itu.
“hah?”ujar Kartika.
“Masih inget ga?” tanyanya.
“Siapa ya?” Kartika balik bertanya.
“Dava!” jawabnya sambil tersenyum.
Wajah Kartika berubah menjadi gembira.
“Arga!? Apa kabar? Sombong! Jarang main kesini lagi” kataku cepat.
“Arga takut ganggu Kartika,” balasnya.
Mereka berbincang-bincang cukup lama, dari pukul 19.00 sampai 22.00. Mereka berbincang bincang di Ruang Tamu ditemani 2 gelas jus stroberry. Tiba- tiba Arga menanyakan suatu hal yang membuat Kartika terdiam
“Ka, aku mo ngomong ini dari awal kita ketemu, tapi baru bisa sekarang,”
“Ngomong apa, Ga?” tanyaku.
“Aku suka sama kamu,aku pengen kamu jadi pacar aku. Bisa, Ka?” Tanya Arga tanpa basa-basi.
Kartika tercengang tanpa ekspresi, beberapa saat kemudian ia meraih jus stroberrynya, dan menggigit sedotan tanpa menyedot jusnya.
“Ka?” Arga kembali bertanya.
“Iya, Ga?”
“Gimana?”
“Iya, mau” jawabku akhirnya.
“Kamu tuh suka lama kalau ngejawab!” kata Arga.
“Ih! Udah diterima malah ngomel!” protes Kartika manyun.
Arga mengacak-acak rambut Kartika sambil tertawa. Kartika memang merasakan sesuatu yang berbeda di malam saat bersama Arga. Mungkin dulu memang Arga yang seharusnya berpacaran dengan Kartika. Kartika berharap, Arga serius menjalani hubungan dengannya.



















 000


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Syifa Sefia Iasha 301012

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger